Saresehan Perguruan Tinggi Swasta di Lingkungan Kopertis Wilayah III
Dalam Sekapur Sirih
Oleh : Heri Kuswara*
Rabu, 25 Maret 2009, saya bersama Bp. M Islahuddin,S.Kom dan Bp. M. Ichsan,ST ditugaskan lembaga untuk menghadiri Saresehan Pembina Kemahasiswaan perguruan Tinggi Swasta di Lingkungan Kopertis Wilayah III tepatnya di Auditorium Binakarna Hotel Bumi Karsa Bidakara Pancoran Jakarta Selatan. Sebagai forum komunikasi dan informasi bagi para pembina kemahasiswaan perguruan tinggi di wilayah Kopertis III, saresehan tersebut lebih memfokuskan pembahasan pada terwujudnya kegiatan wirausaha mahasiswa sehingga kelak lulus tidak lagi menjadi seorang Job Seeker namun diarahkan menjadi seorang Job Creator (pencipta lapangan kerja). Tidak kurang dari 200 perwakilan perguruan tinggi hadir mengikuti saresehan yang cukup akbar tersebut.
Tampil Prof Dr. Haryoto Kusnoputranto (Koordinator Kopertis Wilayah III) sebagai Nara Sumber pembuka dengan materi yang disampaikan seputar landasan dan dasar pemikiran tentang pentingnya penerapan program kewirausahaan dikampus. Beliaupun menyampaikan program kerja kopertis wilayah III yang diantaranya : 1. Saresehan Pembina Kemahasiswaan, 2. Pelaksanaan Program Mahasiswa Wirausaha, 3. Olimpiade Mahasiswa Bidang Matematika, Fisika, Kimia dan Debat Bahasa Inggris, 4. Pemilihan Mahasiswa Berprestasi dan yang terakhir adalah 5. Pelatihan Dasar Kepemiminan. Diakhir presentasinya beliau menyampaikan tiga jenis beasiswa yang diberikan Kopertis Wilayah III kepada mahasiswa yaitu : 1. Beasiswa Belajar Mahasiswa (BBM), 2. Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) dan 3. Beasiswa Peningkatan Prestasi Ekstra Kurikuler (PPE). Tak lupa beliau berpesan kepada kita semua untuk selalu ”bersilaturahmi” dengan www.kopertis3.or.id agar cepat mengetahui informasi terbaru yang berkenaan dengan program kopertis wilayah III.
Selesai Coffe Break, Muncul didepan Podium Mr ”Gondrong” yang sudah sangat familier dilingkungan BSI, beliau adalah Bp. Abdul Basith yang ternyata diundang oleh Kopertis untuk menjadi pemateri dengan tema ”Menjadi Entrepreneur Sebuah Pilihan Mulia”. Meskipun yach 75%-lah saya sudah khatam dengan materi yang beliau sampaikan namun beliau memang beda, dengan pengalamannya beliau bisa memberikan nuansa baru kepada audience. Audience kadang dibuat fokus, serius, tertawa, tersenyum, merenung, berfikir dan dengan suguhan games dan ice breakingnya beliau tidak tampak seperti dosen tua ech maaf senior namun tampak layaknya motivator hebat. Inti materi yang beliau sampaikan adalah bahwa Sukses itu kuncinya kaya, kaya itu kuncinya wirausaha. Jadi tak akan menjadi orang kaya kalo tidak berwirausaha. Itulah sekelumit pesan yang beliau sampaikan kepada audience untuk disampaikan kepada seluruh mahasiswanya.
Pasca ISHOMA, Bp. Hendarman (Direktur Kelembagaan Ditjen Dikti) menyampaikan materi tentang “Pengembangan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) di Perguruan Tinggi”, beliau banyak menampilkan angka-angka pengangguran, pengangguran terdidik, ratusan ribu pelamar kerja dll, hanya sayang data yang beliau tampilkan sudah sangat lama. seperti data tingkat kemandirian vs latar belakang pendidikan itu sumbernya dari BPS Sakernas tahun 2003, data pengangguran tahun 2006 dan 2007 dll. Saya pikir beliau akan menampilkan data2 terbaru dari yang saya temukan. Sedikit mengupas tentang entrepreneur beliau selanjutnya menyampaikan program kerjanya mengenai alokasi dana dari Dikti yang salah satunya untuk perguruan tinggi swasta melalui kopertis.
Masuk pada pembahasan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) hampir dari seluruh perwakilan perguruan tinggi yang hadir menyimak dengan seksama setiap komponen yang berhubungan dengan program tersebut, dari mulai prinsip program, tujuan program, persyaratan peserta/mahasiswa, Indikator keberhasilan, skema pembiayaan sampai kepada persyaratan pemberian modal kerja. Seperti telah diduga sebelumnya selesai Pak Hendarman menyudahi materinya, banyak dari audience yang bertanya seputar persyaratan, mekanisme, besarnya modal kerja dll yang berhubungan dengan subsidi halal tersebut, maklum dana yang dianggarkan cukup lumayan dan siapa cepat dia khan dapat. Pada sesi ini sayapun yang kebetulan duduk paling depan turut mengacungkan tangan untuk bertanya namun ya sudahlahh…..kebanyakan penanya jadi sementara di-save-dulu pertanyaannya.
Sesi ke empat dan kelima secara berturut-turut Bp. Yusuf Kurniadi (Ketu Rayon IV) dan Bp. Erizal Azhar (Ketua Rayon II/Ketua Umum BAPOMI : Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesai) menyamping materi masing2. Bp. Yusuf berbicara mengenai pentingnya sinergitas dan networking diantara sesama perguruan tinggi khususnya seluruh perguruan tinggi swasta di kopertis wilayah III sehingga tercipta team work yang solid dan kerjasama yang berkesinambungan dan saling menguntungkan. Sementara Bp. Erizal menyampaikan informasi tentang Badan Pembina Olahraga Mahasiswa DKI Jakarta yang meliputi : landasan pendirian, prestasi kontingen BAPOMI DKI Jakarta dari tahun ke tahun, Struktur Kepengurusan BAPOMI DKI Jakarta, dll.
Kembali moderator memberikan waktu kepada peserta untuk bertanya kembali, setelah beberapa penanya sayapun beranjak dari tempat duduk untuk turut mengkritisi dan memberikan masukan kepada forum saresehan tersebut. Saya sampaikan bahwa Pengembangan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) yang dijalankan dikti melalui direktur kelembagaan agak kontradiktif dengan Character seorang entrepreneur yang akan kita bangun. Namun juga sebagai stimulus untuk meningkatkan minat wirausaha mahasiswa adalah tidak salah untuk dijalankan, yang terpenting jika memang dikti dan kopertis mempunyai niat baik dan kesungguhan untuk memberikan subsidi kepada mahasiswa maka yang terpenting subsidi itu dapat dirasakan manfaatnya oleh banyak mahasiswa dibanyak perguruan tinggi bukan oleh sedikit mahasiswa disedikit perguruan tinggi “terdekat”. Hal yang berkenaan dengan subsidi PMW harus transparan diketahui oleh seluruh perti, Jadi seluruh Perti tanpa kecuali mengetahui ke Perti mana saja setiap periodenya subsidi itu dikucurkan.
Mengkritisi pemateri kaitannya dengan pentingnya wirausaha bagi mahasiswa, saya sampaikan bahwa tugas kita sebagai pendidik tidak finish sampai pada mewujudkan mahasiswa menjadi seorang entrepreneur (job creator), namun lebih dari itu, ada yang selalu kita lupakan dengan peranan mahasiswa yang sungguh luar biasa strategisnya. Kaitannya dengan PMW, Mahasiswa sebagai agen pembaharu bangsa wajib mampu memberikan penyadaran kepada masyarakat terutama generasi muda tentang pentingnya menumbuhkan sikap dan mental kewirausahaan sejak dini. Dengan fungsi social responsibilitynya tersebut, mahasiswa diharapkan tidak hanya menjadi sang creator entrepreneur namun juga mampu melahirkan sebanyak mungkin entrepreneur muda yang siap memerdekakan bangsa ini dari berbagai keterpurukan. Untuk Dikti dan Kopertis yang Saya lihat bersungguh2 dengan Program PMW ini, Sayapun mengusulkan kepada Dikti dengan berbagai otoritas yang dimiliki dan Kopertis dengan mandatnya dari seluruh Perti Swasta, untuk mampu bekerjasama dengan lembaga keuangan Bank/Non Bank sehingga dapat memberikan kemudahan kredit kepada mahasiswa yang ingin berwirausaha baik persyaratan, prosedur ataupun tata cara lainnya. Inilah hemat saya program yang terlihat mendidik, melatih dan mengajarkan mahasiswa untuk mempunyai rasa tanggung jawab, memberikan solusi modal kepada mahasiswa wirausaha, berkesinambungan dan juga sangat menguntungkan lembaga keuangan dalam mengelola dan mengolah keuangannya.
Terakhir sayapun mempertanyakan kepada Pengurus BAPOMI DKI (Badan Pembina Olahraga Mahasiswa Indonesia) mengenai tidak tercantumnya nama BSI didalam struktur kepengurusan BAPOMI periode 2008 – 2012 padahal tidak sedikit dari mahasiswa BSI yang turut serta mengharumkan nama Bangsa ini dikancah Olahraga. Bp. Erizal Azhar sebagai Ketua Umum BAPOMI DKI menawarkan kepada BSI untuk menjadi Koordinator Cabang Olahraga Bola Voli BAPOMI untuk melaksanakan program kerja yang berhubungan dengan turnamen voli khususnya tingkat DKI. *Penanggung Jawab Mata Kuliah Entrepreneurship Akademi BSI/Pembina KBV-BSI
Komentar Terbaru